Rabu, 25 Maret 2015

Batik SoftPower IndOnesia Adalah Bahasa Jiwa InDONEsia dan Bahasa Jiwa MaNUsanTARA 70 Tahun Indonesia Merdeka

oleh Guntur Bisowarno S. Si., Apt

Mewarnai bukan dengan pewarna kain dan kertas
Itulah Pak A. Ekhsan Sumino

Mearnai bukan dengan pewarna kain dan pewarna kertas
Tapi Menggunakan Pewarna Jiwa


Apa pewarna Jiwa yang Hebat Itu
Rasa Cinta Tanah Air
Kecintaanm pada Tanah Air
Sejarah Kecintaan 
Bahasa Kecintaan

Rasa Cinta Pada Ibu Pertiwi
Rasa Kagum Pada Ibu Pertiwi
Rasa Bangga Kedirian 
Rasa Ingin Tahu Yang Sangat Mendalam pADA aLAM tANah air dan Geometris
misteri daya hidup dan berkehidupannya

menyejarah dan menyejarakan rasanya
pada bahasa batik dan bahasa jamu

Mencintai bukan dari bahanalam dan bahan natural biasa
meracik dengan alam kecintaan yang sejatinmya

Membahasakan dan Membahas 
Batik Menggunakan Aksara Kecintaan
yang bersumber pada aktivasi
Mersudi dan Perjalanan Kehadiran dan Perhatian 
secara mendetail dan berkesinambungan
rasa di rasa pada akal, hati dan rasanya
menemukan aluran, aliran dan alaran di dalam Batik

Batik Menemukan Laga Pengolahan Refleksi
dan Sejarah Pengkodean dan Penyampaian Pola Alam
yang Mengaktivasi Daya Misteri Hidup 
Untuk Hidup dan Berkehidupan selaras dengan alam dan Tuhannya
yang dibuktikan dengan kecintaan hebatnya 
untukl Jujur Pada Neraca dan T\imbangan Kediriannya
Berbasis Kekayaan Alam Berkelimpahannya
dan Sumber Potensi Genetis Yang Tercerahkan dari Perjalan Global, Besar dan Detail Pencatatan dan Pengerjaan Catatan Kekuatan Hidup dan Berkehidupan
serta Misteri Dayanya Yang Mampu MengTransformasinya
Menjadi Salah Satu Makhluk Utama
dalam Penugasan Sucinya di Muka Bumi Ini
secara berkesesuaian dengan Perjalanan Kemerdekaan Kebangsaan 
ini dan Sosok Bayangan Panggilan Suci Mulia
Bakti Luhur Hebatnya Masing Masing
Pada Salah Satu Bidang Bahan Fisika Biologi dan Kimia Natural 
Indonesia dan Nusantara
Secara Global dan Mendetail 
Hingga Mencapai The Ultimate Knowlege

dan Aplikasi Hebat dan Utamanya

Selasa, 10 Maret 2015

BATIK_KITAB Softpower Indonesia Bersama Pak Ekhsan Sumino : We-Ling We-Lang We-LINK


oleh Guntur Bisowarno S.Si., Apt
Apoteker Batik-e Nusantara
yg tinggal di Purwosari Pasuruan
hp 085235807140

Dalam setiap goresan yang sarat dan penuh makna tersebut
pasti lahir dari sosok dan bayangan yang menyimpan sejarah dan hikmah
dari misteri daya hidup ber kehidupannya....

Dalam setiap titik dan gerak mengisi RUANG KOSONG
yang PENUH ISI tersebut... lahirlah Gerak MemBATIK....
Kalbu Kalbuku Kalbuku menjadi Torehan Torekan Toresan 
Goresan Batik=Kitab Softpower Indonesia...
dan BATIK_menyiratkan dan mensyaratkan secara wajar Per KITABannya,
Kitab Hidup dan Berkehidupannya,
yang berdiri Tegak dengan Sosok dan Bayangannya,
pada BioREGION Ke Indonesia an dan Ke Nusantarannya


Bagi Seorang Ekhsan Sumino, Jumlah dan Penjumlahan serta Perlipatan
Setiap Goresan BATIK_KITAB yang menyiratkan dan mensyaratkan di dalamnya,
adalah sumber kekuatan softpower Indonesia dan Nusantar bagi Dunia dan Jamannya,
maka BATIK_KITAB menjadi sejarah dan menyejarah serta Pelaku Sejarah Tersendiri...

www.batik76.com membuktikannya sendiri,
Bagaimana Produk Batik bisa berbicara sendiri,
Produknya menyampaikan pesannya sendiri,
Bukan sebatas dan sekedar Pencitraan ataupun Branding Dari Luar Dirinya,
Dirinya sendiri, Batiknya sendiri sudah berbicara sedemikian uniknya,
Bahan baku rempah rempah kertas dan warna nusantaranya,
sudah bisa menampakkan sosok dan bayangannya sendiri,

Ketika Batik Banyuwangi menemukan Softpowernya Banyuwangi
Maka perjumpaan Silihwangi dan Banyuwangi,
yang lahir dari gerak hidup dan berkehidupan
BATIK_KITAB Silih Asih Silih Asuh Silih Asah...
secara wajar akan menemukan Peri Laku dan Lakon
kisahnya SINGOWANGI...
Sing NgeWangi
Sing OWAhi jadi Wangi...
Harum Bau Makna dan Cita Rasa Warna Indonesia dan Nusantara
Menjadi Nyata Bukan Retorikan
Namun Sebuah Pusaran Gerak PerOBAHan
Batik Menjadi BATIK_KITAB SOFTPOWER INDONESIA

Mulailah dari Kita dan Anda Sekalian
Jika bukan Kita Siapa Lagi
Jika Batik Menjadi
Maka Kita Semua Menjadi
SoftPOwer Indonesia...


Batik Wulung Kencono
Bamboo Wulung Kencono
DelING(Sun) Wulung Kencono

Wujude Pulung
Wujude Kencono

Bunga Kencono
Kembang Kencono
Perkembangan Batik_Kitab
adalah Perwujudan dari Wahyu
yang BerKarakter Hitam Keemasan
Warna Kuning Keemasan
dari Maha Karya Mas Ferry Joyo Padepokan Alam Batik...


Bersama dengan Mas Guntur Bisowarno S.Si., Apt
dengan Sir Rahsa Tedja Rahsa... Busanam Batik Satriyo Pringnya
dalam Acara di Hotel Melia Jogyakarta, Bamboo Platform Industri
bersama Kedubes Belgia Untuk Eropa, Bapak Oogroseno...


Bagaimana Terbukti Nyata, Batiknya Berbicara, Orang Batik dan Manusia Batiknya
Juga Berbicara

Salam Batik-Kitab Softpower Nusantara
Ketika Mata Manik Kita, Kita We - Eling dan Kita We - Elang
maka sewajarnya dan sepantasnya Kita We - LINK
Kita LINK dengan apa yang di kupas dan di gagas serta di kerjakan
oleh Pak Ekhsan Sumino dalam dan bersama www.batik76.com nya
mengerjakan dan menjadikan ASA ASA ASA Batik-Kitab Softpower Indonesia
mengerjakan dan menjadikan ADA ADA ADA P_ADA.. P_ADA..P_ADA
seluruh kehadiran dan kebangkitan Batik-Kitab Softpower Indonesia,
di Magetan, Depok, Banyuwangi, Pasuruan (Batik Berfilosofi Batik Padepokan Alam Batik), Bromo (Batik Mandala Bromo), Bali (Batik Taman Sarwa Ada, Batik Puri Damai), Borobudur (Batik Mandala Borobudur) Magelang, Karangasem, Pacitan, Cirebon, dstnya


Mas Jack Priyana Pimpinan Batik Mandala Borobudur


Ki Ferry Joyo, Empu Batik Berfilosofi Padepokan Alam Batik, Pasuruan





Rabu, 18 Februari 2015

Apoteker Nusantara : Apoteker Bamboe Nusantara, Apoteker Batike Nusantara, Apoteker Jamoe Nusantara, Apoteker Herbalis Nusantara

oleh Guntur Bisowarno S.Si., Apt
Apoteker Nusantara
yang tinggal di Purwosari Pasuruan
hp. 085235807140

Berdasarkan Permenkes No 36 Tahun 2014

Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:
1. Apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukan praktik
kefarmasian oleh Apoteker.
2. Standar Pelayanan Kefarmasian adalah tolak ukur yang dipergunakan
sebagai pedoman bagi tenaga kefarmasian dalam menyelenggarakan
pelayanan kefarmasian.
3. Pelayanan Kefarmasian adalah suatu pelayanan langsung dan
bertanggung jawab kepada pasien yang berkaitan dengan sediaan
farmasi dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan
mutu kehidupan pasien.


Dengan METODE TERIMA KASIH,
Metode Tutur Tinular, PITUTUR Nusantara


Menggunakan Bahasa Damai Yang Multidimensional - Multidisiplin - Multifungsi...
Yaitu Bahasa Manusia Sastra Budaya Canggih


Apoteker Bambooe Nusantara
Apoteker Limas Bamboe Spirit Nusantara, Limas Bamboo Segi - 8 Multidimensional - Multifungsional dan Multidisipliner IPTEK..


5. Sediaan Farmasi adalah obat, bahan obat, obat tradisional dan
kosmetika.

6. Obat adalah bahan atau paduan bahan, termasuk produk biologi yang
digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau
keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan,
penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan kontrasepsi
untuk manusia.

7. Alat Kesehatan adalah instrumen, aparatus, mesin dan/atau implan
yang tidak mengandung obat yang digunakan untuk mencegah,
mendiagnosis, menyembuhkan dan meringankan penyakit, merawat
orang sakit, memulihkan kesehatan pada manusia, dan/atau
membentuk struktur dan memperbaiki fungsi tubuh

Dalam Spirit Grebek Aksara Nusantara
Dalam Kontrak Filosofi Filsafar Antropologi Ragawi Grebek Aksara Nusantara





 Apoteker Batike Nusantara
Padepokan Alam Batik Sukorejo Pasuruan


Kawan Batik Sekar Kemuning Jogyakarta


 Apoteker Kedirian Padepokan Tri Buwana Langgeng  Surabaya dan Semarang.

 Sapaan Tuhan Untuk Nusantara

“Maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya, Kamilah yang mencurahkan air yang melimpah (dari langit), kemudian kami belah bumi dengan sebaik-baiknya, lalu disana kami tumbuhkan biji-bijian, dan anggur dan ‘sayur-sayuran’ *, dan zaitun dan pohon kurma, dan kebun-kebun yang rindang, dan buah-buahan serta rerumputan, (semua itu) untuk kesenanganmu dan untuk hewan-hewan ternakmu”. (QS. ‘Abasa [80] : 24-32).








 Apoteker Jamoe Nusantara


A. Latar Belakang
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
menyebutkan bahwa praktik kefarmasian meliputi pembuatan termasuk
pengendalian mutu Sediaan Farmasi, pengamanan, pengadaan,
penyimpanan dan pendistribusian Obat, pelayanan Obat atas Resep
dokter, pelayanan informasi Obat serta pengembangan Obat, bahan
Obat dan Obat tradisional harus dilakukan oleh tenaga kesehatan yang
mempunyai keahlian dan kewenangan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.

Berdasarkan kewenangan pada peraturan perundang-undangan,
Pelayanan Kefarmasian telah mengalami perubahan yang semula hanya
berfokus kepada pengelolaan Obat (drug oriented) berkembang menjadi
pelayanan komprehensif meliputi pelayanan Obat dan pelayanan farmasi
klinik yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien.
Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2009 tentang Pekerjaan
Kefarmasian menyatakan bahwa Pekerjaan Kefarmasian adalah
pembuatan termasuk pengendalian mutu Sediaan Farmasi,
pengamanan, pengadaan, penyimpanan dan pendistribusian atau
penyaluran Obat, pengelolaan Obat, pelayanan Obat atas Resep dokter,
pelayanan informasi Obat, serta pengembangan Obat, bahan Obat dan
Obat tradisional. Pekerjaan kefarmasian tersebut harus dilakukan oleh
tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan untuk itu.
Peran Apoteker dituntut untuk meningkatkan pengetahuan,
keterampilan, dan perilaku agar dapat melaksanakan interaksi langsung
dengan pasien.
Bentuk interaksi tersebut antara lain adalah pemberian
informasi Obat dan konseling kepada pasien yang membutuhkan

Selasa, 18 November 2014

Bayangan LILIN MALAM Memandangmu Mematangkan Sosok dan Bayangannya Di Bathin dan Di Bathiknya


Menunggu Hembusan Nafas dan Tiupan Nafasnya


Menunggu Sir Batinnya Menemukan Pertanda Titik Lumer Lilin Malamnya


Menunggu Sir Batinnya di Suhu Hawa Seperti Apa Nuansa Batin Lilin Malamnya








oleh Guntur Bisowarno S.Si., Apt
Apoteker Batik-e Nusantara
yg tinggal di Purwosari Pasuruan
hp 085235807140

Pikiran Menuju Pemikiran Murni... AmBATIK dengan BATINnya

oleh Guntur Bisowarno S.Si., Apt
Apoteker Batik-e Nusantara
yg tinggal di Purwosari Pasuruan
hp 085235807140

Wiku Dadi Pambukaning Kalbu 

Berarti ada Kunci Untuk Membuka Kalbu
dalam Kajian Kalbu (Akal Mlebu)
sama juga logika penalaran memasukkan akal ke kalbu,
tentunya Sang Akal  membutuhkan Kunci Pembukanya.

Canting (Catatan Penting)
Catatan Penting Yang di Tulis Oleh Mr. Djajadi Lee Wrote :

Pikiran bergerak tidak jauh dari pengalaman sang pencerapan, wujud dan rasa membayang di benak sebelum pikiran berucap simpul dan memerintah badan jasmaninya.

Keinginan niat datang dari sini begitu juga momen pencerahan, pikiran melihat proses ini, yang membantunya ialah kesadaran, perhatian dan pengetahuan.

Pencerapan adalah roda pedati yang ditarik menggelinding oleh kesadaran dan dikendalikan oleh pikiran sebagai kusirnya.

Sudah sampai mana tujuannya?
Lihatlah apa yang ada di sekitar lingkungan sang pencerapan.
mau berubah berbalik haluan ?

Bangunkan kesadaran, beritahu sang kusir dengan pengetahuan sebagai kompas, perhatian dan kewaspadaan membuat roda pedati menggelinding sesuai arah dan tujuannya.


AJI Watu (Wiku) Wungkal Bener :
Bhinneka Tunggal Ika Mitreka Satata Tan Hana Dharma Mangruwa
 
Begitulah bathin yang mirip tapi tidak sama, 
isi alam pikirannya tak memiliki bentuk yang sama, 
mengapa sampai mau berharap menjadi seperti orang itu ? 
bila bathin sendiri sudah memiliki corak.

Seperti halnya siswa-siswa buddha adalah unik dalam pencapaian pencerahannya.
Demikianlah sifat dharma; berada sangat dekat, tak lapuk oleh waktu, 
mengundang untuk dibuktikan, menuntun kedalam bathin, 
dapat diselami oleh para bijaksana dalam bathin masing-masing.



Pusaka Watu Wungkal Kebenaran (Aji Wungkal Bener)

Dan bahkan Gandamana akan mewariskan
ilmu Wungkal Bener dan Bandung Bandawasa kepada Bima.

Bima ketika menjalani laku menuntut ilmu

Hari semakin siang, sinar matahari bertambah panas. Lautan manusia di alun-alun Cempalaradya berusaha untuk bertahan dalam teriknya matahari. Karena bagi mereka sayembara perang tanding ini lebih menarik dan lebih menegangkan dibangdingkan dengan sayembara memanah. Panggung sayembara kembali menjadi pusat perhatian. Gandamana berdiri kokoh di atas kedua kakinya yang kokoh pula. Satu persatu peserta sayembara perang tanding telah dikalahkan. Sorak-sorai dan tepuk tangan tak henti-hentinya menyambut kemenangan Gandamana.

Menyaksikan kesaktian Gandamana, peserta sayembara semakin tergetar hatinya. Banyak diantara mereka telah mengurungkan niatnya untuk mengikuti sayembara. Mereka memutuskan untuk menjadi penonton saja. Oleh karenanya beberapa waktu ditunggu tak juga ada peserta baru yang mencoba naik ke atas panggung dengan muka tengadah dan dada membusung.

Udara yang panas menjadi semakin panas. Orang-orang mulai berteriak tak sabar menanti calon lawan Gandamana yang baru. Dalam situasi yang demikian, terlintas di pikiran Gandamana, adakah seseorang yang mampu memenangkan sayembara dengan mengalahkan diriku? Jika tidak ada artinya bahwa diantara lautan manusia itu tidak ada orang yang pantas menjadi pendamping Durpadi. Tetapi jika pun ada sesorang yang mampu mengalahkan aku, tentunya aku berharap agar Durpadi mau mengakui kemenangannya dan bersedia menjadi isterinya. Karena jika Durpadi menolaknya, seperti yang telah dilakukan kepada pemuda rupawan dari kalangan sudra, aku tidak dapat berbuat apa-apa lagi, karena aku sudah dikalahkan bahkan bisa juga aku telah gugur.

Namun jika pun aku benar-benar gugur dalam sayembara ini, aku telah siap. Aku tidak akan menyesal. Karena itu artinya bahwa aku telah mengorbankan diri untuk Durpadi agar mendapat calon pendamping yang pantas dan berkualitas. Dan juga demi kebesaran negara Pancalaradya atau Cempalaradya.
Jika pun aku sudah tidak diberi waktu lagi untuk mengabdi, aku sadar bahwa diriku menjadi semakin renta dan ringkih. Aku harus tahu diri untuk generasi selanjutnya yang lebih muda dan yang lebih perkasa. Oleh karenanya aku bangga jika dikalahkan oleh orang muda jujur dan sakti.

Pada saat Gandamana menyusuri jalan pikirannya, tiba-tiba melompatlah di atas panggung sosok tinggi perkasa yang memakai pakaian Brahmana. Ia bernama Bima. Banyak orang mengetahui bahwa ia datang ke tempat sayembara bersama brahmana tampan yang telah menunjukkan kesaktiannya dalam hal memanah. Maka ketika saudara brahmana tampan dan sakti tersebut naik ke atas panggung sayembara, serentak lautan manusia menyambutnya dengan teriakan dan tepuk tangan, bak suara selaksa mesin tenun yang dijalankan para wanita di padang terbuka.
Sejenak kemudian sasana menjadi hening dan tegang, mengiring langkah Bima yang semakin dekat dengan Gandamana. Bima sudah sangat mengenal Gandamana bahkan kesaktian Gandamana. Karena Bima pernah berperang melawan Gandamana sewaktu di utus Pandita Durna untuk meringkus Gandamana dan Durpada. Namun rupanya Gandamana tidak ingat lagi akan sosok yang berada di depannya. Karena Bima sengaja menyamar menjadi seorang Brahmana.

Karena hari menjelang sore, dan matahari telah bergeser semakin jauh dari titik tertinggi, Gandamana dan Bima mempunyai keinginan yang sama yaitu untuk menyelesaikan sayembara ini secepatnya. Oleh karenanya segeralah keduanya bergerak cepat dan kuat. Melihat gelagat lawannya yang percaya diri, Gandamana langsung mengetrapkan aji Bandung Bandawasa dan Aji Wungkal Bener. Sedangkan Bima menggunakan aji Angkusprana. Decak kagum dan ketegangan tersembul dari wajah-wajah mereka yang menyaksikan. Oleh karena keduanya mengetrapkan ilmu-ilmu tingkat tinggi, hampir semua orang yang menjejali alun-alun Pancalaradya tidak mengetahui apa yang sedang terjadi. Keduanya berkelebat sangat cepat, sehingga mata telanjang mereka tidak mampu membedakan dengan jelas antara Gandamana dan Bima.

Pertempuran paling sengit selama sayembara terjadi. Beberapa waktu berlangsung keadaan mulai berubah pelan. Aji Bandung Bandawasa yang mempunyai kekuatan sebanding dengan seribu gajah ternyata tidak lagi menjadi utuh. Hal tersebut diakibatkan oleh tenaga Gandamana yang susut dengan amat cepat. Otot-ototnya mulai kendor. Ia tidak mampu lagi mengetrapkan aji Bandung Bandawasa dengan sempurna. Demikian juga aji Wungkal Bener yang menjadi tidak efektif ketika harus berhadapan dengan Bima. Karena jika dilihat dari sifatnya, aji wungkal bener adalah aji yang berpihak pada bebener. Seseorang yang dapat mengetrapkan aji Wungkal Bener dengan sempurna adalah orang benar, dan meyakini kebenaran tersebut. Aji Wungkal Bener menjadi sangat efektif ketika lawan Gandamana adalah orang yang menentang kebenaran. Maka ketika berperang melawan Bima, seseorang yang berpihak pada kebenaran, aji Wungkal Bener ibarat ketemu batunya. Tidak dapat berbuat banyak.

Sebaliknya Bima, dengan ajian Angkusprana yang mampu menghimpun kekuatan angin, justru dapat bergerak semakin ringan dan bertenaga semakin perkasa. Gandamana mulai curiga atas lawannya. Siapakah sesungguhnya orang gagah perkasa yang memakai pakaian brahmana ini. Benarkah ia seorang Brahmana? Gandamana yang sudah berumur, sedikit teringat akan sepak terjang lawan yang dihadapi. Dahulu Gandamana pernah dikalahkan Bima, namun waktu itu Gandamana tidak dengan sungguh-sungguh berperang melawan Bima. Dan juga waktu itu tenaganya masih cukup perkasa. Namun kini aku tidak seperkasa dahulu lagi dan lawan yang aku hadapi lebih perkasa dibandingkan dengan BIma waktu itu. Tetapi ada kemiripan dalam hal sepak terjangnya. Apakah Brahmana ini Bima yang semakin matang? Benarkah engkau cucuku Bima? Jika benar aku lega dan bahagia. Lega karena gugur di tangan anak Prabu Pandu. Bahagia karena Durpadi mendapat pendamping yang pantas dan luhur.

Gandamana mendapat firasat bahwa inilah saatnya untuk meninggalkan segala-galanya dan meletakkan tugas-tugasnya. Generasi baru telah siap menggantikan darmanya. Dan ia yang menggantikan bukan orang lain. Ia adalah cucunya sendiri, anak Prabu Pandudewanata junjungannya. Oleh krena ia rela gugur di tangan Bima. Dan bahkan Gandamana akan mewariskan ilmu Wungkal Bener dan Bandung Bandawasa kepada Bima.
herjaka HS





Catatan Penting Lilin Malam


Memanaskan dan Mematangkan Lilin Malam,
Sang PemBATIK, Bathin di Kain MORI yang putih tulang itu,
seperti latihan memahami dan mengertinya, Gerak Batinnya:

Dalam Gerak Canting Pikirannya Setitik Demi Setitik,
Segores demi segores,
Hingga Jalur Jalan Pemikirannya Meleleh Ke Jantung Hatinya,
hingga bahasa kebahagiaannya sampai ke Kiranti Kalbunya,
hingga waktu mematangkan Rasa Ka Bahagia annya,
pada bahasa dan aksara batinnya,
yang sosok dan bayangannya,
mampu dikenali oleh rahsa dan rasa Jiwangganya,
rahsa dan rahsanya menyatakan I-Ya,
pada pengenalan Indera Loka, hingga Indra Ke 6-nya,

Menjadi Bahagia Maha Surga Bumi MORInya.
Menjadi Bahagia Maha Wangi Bumi MORInya.
Menjadi Bahagia Maha Surga Wangi Bumi MORInDanya.

Purwosari, Hari Ke 20 Aktivasi Aksara WOLU
 


Minggu, 09 November 2014

Jaringan Kerja Padepokan Alam Batik Pasuruan dan Komunitas Batik Kawasan Mandala Borobudur Magelang

Oleh Guntur Bisowarno S. Si., Apt.

oleh Guntur Bisowarno S.Si., Apt
Apoteker Batik-e Nusantara
Pem BATIK Herbal Kehidupan
Pem BATIK Jamu Kehidupan
Tinggal di Pertigaan Desa Kota Purwosari Lakemar Martopuro
Pasuruan Jawa Timur
085235807140



Padepokan Alam Batik Desa Panjaran Sukorejo Kabupaten Pasuruan : 
Pimpinan Mas Ferry Joyo ( Ki Joyo) Empu Batik.

Perhatian yang menggiurkan pikiran, memasuki tahapan meditatif tidak melulu mata tertutup bagi sang pikiran. ia begitu asyik hingga melupa dengan lingkungan, pikiran larut bersama tindakannya, gerak jasmaninya selaras di pikiran yang menenangkan. — Quate From Mr. Djajadi Lee

Batik Kuda Sembrani Padepokan Alam Batik




Batik Mandala Banyu (Arjuno)


Membatik Di Jiwa Kebeningan dan Kejernihan Bathin - Nya, 

Perjalanan Membatik Adalah Perjalanan Memurnikan Jiwanya dan Mencerdaskan Rasa Di Rahsa - Nya...


Batik Mandala Borobudur ; Komunitas Batik Kawasan Mandala Borobudur 
Pimpinan Mas Jack Priyana






Pertemuan Guntur Bisowarno S. Si., Apt. Negosiator Pem BATIK Herbalis Kehidupan dan Pem BATIK Jamu Kehidupan (Duta Padepokan Alam Batik Di Jaringan Kerja dan Pemasarannya) dengan Mas Jack Priyana, Mei 2012.




Pertemuan Momentum Kreativitas dan Keber Akal An Tanpa Henti, Optimalisasi Berkelanjutan (Sustainability) dan Pemberdayaan Jiwa Mandala Buana Masyarakat dengan Menggunakan Teknik Batik Berbobot dan Berkarakter (Pembiakan Jiwa Merdeka Mahardika Merdesa, Dari Batik Rajah Negeri Nusantara).

Pelatihan Membatik : Menemukan Bahasa Cerdas Jiwangga - Nya



Awalan dan Mengawali Langkah Pemberdayaan Masyarakat 
Desa Cowek Pandaaan Pasuruan 2012.






Personal Proses Pendampingan dan Pemberdayaan Oleh Ki Joyo
Atas Peranan Besar Kemajuan Mas Hary Pandowo Limo ...





Lilin Malam dan Catatan Penting (Canting LILIN MALAM)


Catatan Penting Lilin Malam
oleh Guntur Bisowarno S.Si., Apt
Apoteker Batik-e Nusantara
yg tinggal di Purwosari Pasuruan
hp 085235807140
Memanaskan dan Mematangkan Lilin Malam,
Sang PemBATIK, Bathin di Kain MORI yang putih tulang itu,
seperti latihan memahami dan mengertinya, Gerak Batinnya:

Dalam Gerak Canting Pikirannya
Sedetik demi Sedetik
Setitik demi Setitik,
Segores demi segores.

Garis, Melengkung, Melingkar.
Bertebaran ai ai air.
Bermuara ai ai swaranya.
Mendengung ai ai ai tarian tawonnya.
Mendesirkan darah merah putihnya, ai ai swara Nya-Muknya.

Hingga Jalur Jalan Pemikirannya Meleleh Ke Jantung Hatinya,
hingga bahasa kebahagiaannya sampai ke Kiranti Kalbunya,
hingga waktu mematangkan Rasa Ka Bahagia annya,
pada bahasa dan aksara batinnya,
yang sosok dan bayangannya,
mampu dikenali oleh rahsa dan rasa Jiwangganya,
rahsa dan rahsanya menyatakan I-Ya,
pada pengenalan Indera Loka, hingga Indra Ke 6-nya,

Menjadi Bahagia Maha Surga Bumi MORInya.
Menjadi Bahagia Maha Wangi Bumi MORInya.
Menjadi Bahagia Maha Surga Wangi Bumi MORInDanya.

Purwosari, Hari Ke 20 Aktivasi Aksara WOLU
 



Lilin (“Malam”)

Lilin atau “malam” ialah bahan yang dipergunakan untuk membatik. Sebenarnya “malam” tidak habis (hilang), karena akhirnya diambil kembali pada proses mbabar, proses pengerjaan dari membatik sampai batikan menjadi kain. “malam” yang dipergunakan untuk membatik berbeda dengan malam atau lilin biasa. Malam untuk membatik bersifat cepat menyerap pada kain tetapi dapat dengan mudah lepas ketika proses pelorotan.

Pelekatkan lilin ke dalam kain yang akan dibatik dengan canting tulis untuk mendapatkan pola motif dasar yang dikehendaki. Untuk membuat pola dasar dilakukan peletakkan lilin/maalam dengan menggunakan alat canting.  Motif dasar ini akan dilanjutakn dengan pengerjaan motif  isen sesuai dengan yang dikehendaki. Pelekatan lilin /malam menggunakan canting tulis, alat yang digunakan adalah canting tulis.

Proses peletakan lilin menggunakan canting memerlukan kesabaran dan konsentrasi. Bagian-bagian yang diberi lilin adalah  garis-garis luar  corak/motif terlebih dulu. Setelah seluruh kerangka corak selesai diberi lilin, dilanjutkan bagian isen-isen (di bagian isi, di dalam garis), bagian isen bisa berupa titik, garis, bidang, dan atau tekstur. Setelah seluruh permukaam motif terisi lilin, dilanjutkan peletakan lilin dipermukaan sebaliknya, ini dilakukan dua kali.
Untuk memperlancar keluarnya malam dari cucuk canthing, maka cucuknya ditiup dulu sebelum dituliskan pada kain. Penulisannya pada kain dalam memmbuat motif dilakukan dari bawah ke atas dengan pposisi cucuk condong ke atas.

Canting berfungsi untuk menulis atau me;lukis cairan lilin pada kain dan membuat motif-motif batik seperti contoh di bawah ini

Batik Padepokan Alam Batik Pasuruan : Pimpinan Mas Ferry Joyo

Teknik Pelilinan Pencantingan 2 Warna