Catatan Penting Lilin Malam
oleh Guntur Bisowarno S.Si., Apt
Apoteker Batik-e Nusantara
yg tinggal di Purwosari Pasuruan
hp 085235807140
Memanaskan dan Mematangkan Lilin Malam,
Sang PemBATIK, Bathin di Kain MORI yang putih tulang itu,
seperti latihan memahami dan mengertinya, Gerak Batinnya:
Dalam Gerak Canting Pikirannya
Sedetik demi Sedetik
Setitik demi Setitik,
Segores demi segores.
Garis, Melengkung, Melingkar.
Bertebaran ai ai air.
Bermuara ai ai swaranya.
Mendengung ai ai ai tarian tawonnya.
Mendesirkan darah merah putihnya, ai ai swara Nya-Muknya.
Hingga Jalur Jalan Pemikirannya Meleleh Ke Jantung Hatinya,
hingga bahasa kebahagiaannya sampai ke Kiranti Kalbunya,
hingga waktu mematangkan Rasa Ka Bahagia annya,
pada bahasa dan aksara batinnya,
yang sosok dan bayangannya,
mampu dikenali oleh rahsa dan rasa Jiwangganya,
rahsa dan rahsanya menyatakan I-Ya,
pada pengenalan Indera Loka, hingga Indra Ke 6-nya,
Menjadi Bahagia Maha Surga Bumi MORInya.
Menjadi Bahagia Maha Wangi Bumi MORInya.
Menjadi Bahagia Maha Surga Wangi Bumi MORInDanya.
Purwosari, Hari Ke 20 Aktivasi Aksara WOLU
Lilin (“Malam”)
Lilin atau “malam” ialah bahan yang dipergunakan untuk membatik. Sebenarnya “malam” tidak habis (hilang), karena akhirnya diambil kembali pada proses mbabar, proses pengerjaan dari membatik sampai batikan menjadi kain. “malam” yang dipergunakan untuk membatik berbeda dengan malam atau lilin biasa. Malam untuk membatik bersifat cepat menyerap pada kain tetapi dapat dengan mudah lepas ketika proses pelorotan.
Pelekatkan lilin ke dalam kain yang akan dibatik dengan canting tulis untuk mendapatkan pola motif dasar yang dikehendaki. Untuk membuat pola dasar dilakukan peletakkan lilin/maalam dengan menggunakan alat canting. Motif dasar ini akan dilanjutakn dengan pengerjaan motif isen sesuai dengan yang dikehendaki. Pelekatan lilin /malam menggunakan canting tulis, alat yang digunakan adalah canting tulis.
Pelekatkan lilin ke dalam kain yang akan dibatik dengan canting tulis untuk mendapatkan pola motif dasar yang dikehendaki. Untuk membuat pola dasar dilakukan peletakkan lilin/maalam dengan menggunakan alat canting. Motif dasar ini akan dilanjutakn dengan pengerjaan motif isen sesuai dengan yang dikehendaki. Pelekatan lilin /malam menggunakan canting tulis, alat yang digunakan adalah canting tulis.
Proses
peletakan lilin menggunakan canting memerlukan kesabaran dan
konsentrasi. Bagian-bagian yang diberi lilin adalah garis-garis luar
corak/motif terlebih dulu. Setelah seluruh kerangka corak selesai diberi
lilin, dilanjutkan bagian isen-isen (di bagian isi, di dalam garis),
bagian isen bisa berupa titik, garis, bidang, dan atau tekstur. Setelah
seluruh permukaam motif terisi lilin, dilanjutkan peletakan lilin
dipermukaan sebaliknya, ini dilakukan dua kali.
Untuk
memperlancar keluarnya malam dari cucuk canthing, maka cucuknya ditiup
dulu sebelum dituliskan pada kain. Penulisannya pada kain dalam memmbuat
motif dilakukan dari bawah ke atas dengan pposisi cucuk condong ke
atas.
Canting berfungsi untuk menulis atau me;lukis cairan lilin pada kain dan membuat motif-motif batik seperti contoh di bawah ini
Batik Padepokan Alam Batik Pasuruan : Pimpinan Mas Ferry Joyo
Canting berfungsi untuk menulis atau me;lukis cairan lilin pada kain dan membuat motif-motif batik seperti contoh di bawah ini
Batik Padepokan Alam Batik Pasuruan : Pimpinan Mas Ferry Joyo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar